Minggu, 06 November 2011

kenapa pengendara motor wajib pake sepatu dan helm?

Pemerintah merencanakan kewajiban menggunakan sepatu bagi pengandara motor. Setelah HELM SNI,Lampu utama nyala di siang hari...
pro dan kontra dimana2...

"masa cuma beli rokok ke warung depan pake helm,sepatu,jaket dll"

sebelum mulai kenali dulu apa itu dampak resiko yang bakalan dijumpai oleh pengendara motor.
Aktifitas kita sehari-hari sangat sering berinteraksi dengan Resiko. Pada kenyataanya, Resiko adalah bagian dari kehidupan dan merupakan akibat dari segala perbuatan kita.

Resiko jumlahnya sangat-sangat banyak, baik dan buruk, dan biasanya dapat diketahui setelah resiko tersebut terjadi. Sepertinya kalau ada suatu aktifitas yang ber-resiko bagus, semua orang juga mau, hal ini gak perlu kita bahas. Yang penting adalah bagaimana kita bisa menghindari resiko-resiko yang berdampak buruk.



Menimbang resiko dengan RAM

Ada satu metoda atau cara yang biasa dipergunakan untuk dapat menilai suatu resiko. Salah satunya adalah dengan menggunakan ‘Risk Assessment Matrix’ (RAM). Dengan menggunakan matrix ini, seseorang dapat menilai suatu resiko, menimbang prioritas antara mencegah suatu resiko dengan resiko yang lain, dan juga memikirkan cara-cara pencegahannya.

Pada umumnya, RAM dibuat untuk menganalisa resiko yang muncul dalam proyek-proyek pembangunan. Entah itu membangun rumah, gedung, software, atau proyek-proyek lain. Dimana segala resiko yang bisa menyebabkan keterlambatan, kerugian, menurunnya kualitas dan mutu sudah difikirkan sejak awal dan direncanakan pencegahannya.

Dalam konteks artikel FAST kali ini, tentu saja yang akan kita bahas adalah cara menggunakan RAM terhadap resiko-resiko yang bisa muncul dalam dunia “berkendara motor”. Dengan menggunakan RAM, seseorang dapat berfikir untuk menentukan apakah yang harus dilakukan agar ia terhindar dari suatu resiko, ia juga bisa berfikir tentang akibat melakukan sesuatu dengan tidak benar.

Dengan RAM, seseorang tidak perlu bingung lagi, “Apakah saya harus pakai helm walaupun beli rokok di RT sebelah ?”, “Apakah saya harus pakai sepatu walaupun sepatu saya basah karena hujan ?” karena RAM akan menjawabnya.




-kira2 bisa cari kesalahan pengendara motor ini apa ga?

Resiko terbesar adalah apa yang “ada dikepala” anda sendiri. Apa yang anda pikirkan dan apa yang anda ketahui. Masalahnya adalah, apakah terfikirkan atau tidak ? Apakah anda mengetahui atau tidak ? Atau justru Apakah anda perduli atau tidak ? Ha, jawab sendiri ya.

Anda mungkin sudah tau bahwa kalau tidak pakai helm akan ber-resiko kena tilang polisi. Anda juga pastinya sudah tahu kalau tidak pakai helm dan terjatuh bakal punya resiko kematian yang tinggi. Apa yang akan anda lakukan setelah anda tahu ? He he he nenek-nenek (ugh… maaf ya nek) juga tau, “Pakai helm lah cuuuuk”. Dasar manusia, walaupun dikasih akal dan kecerdasan serta kesempatan.

Jadi apa sih sebenarnya yang jadi masalah ? Masalah yang sebenarnya adalah bukan apa yang terlihat, bukan resiko jalanan yang licin, bukan resiko padatnya lalulintas yang mengancam dan arus yang berlawanan, bukan resiko kepala yang pecah karena terkantuk batu, bukan resiko di tilang polisi karena tidak patuh peraturan.

Melainkan resiko yang ada didalam kepala anda seperti :

1. Underestimate : Menganggap enteng keselamatan dan resiko.

2. Overestimate : Menganggap lebih kemampuan diri sendiri.

3. Over confident : Terlalu yakin bahwa segalanya telah tertangani dengan baik.

4. False Resignation : Pasrah pada nasib yang tidak pada tempatnya.

5. Comfort Reason : Alasan-alasan kenyamanan.

Yap, dari semua 5 poin diatas, datangnya dari dalam kepala anda sendiri. Maka, “PERBAIKI DULU KEPALA ANDA”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar